XIAMEN, iNews.id - Jaringan gerai kopi asal China, Luckin Coffee digadang-gadang akan menjadi penantang serius bagi Starbucks. Namun, situasinya saat ini sangat miris setelah citra perusahaan tercoreng skandal rekayasa keuangan.
Dikutip dari Forbes, Sabtu (23/5/2020), pertumbuhan bisnis Luckin sebenarnya mengagumkan. Berawal dari kedai kopi biasa di Beijing, Luckin menjelma menjadi jaringan gerai kopi terbesar di Negeri Tirai Bambu hanya dalam tempo dua tahun.
Jenny Zhiya Quan mendirikan kedai kopi pertama Luckin Coffee pada Oktober 2017. Mengusung konsep minimalis dan cashless, cabang gerai kopi Luckin pada akhir 2019 mencapai 4.507 unit,
Capaian tersebut melampaui jumlah gerai Starbucks di China. Starbucks yang masuk pertama kali ke China pada 1999 tercatat memiliki 4.200 gerai pada periode yang sama
Ambisi Quan tak berhenti di situ. Dia menargetkan Luckin memiliki 10.000 kedai kopi pada akhir 2021. Strategi agresif dipilih dengan terus membakar duit. Beruntung harga saham Luckin Coffee terus meningkat sejak IPO di bursa Nasdaq AS pada Mei 2019, tertolong data penjualan yang diklaim terus naik.