Terlebih, dalam menghadapi ancaman krisis pangan (food security) dan mewujudkan ketahanan serta kemandirian pangan nasional.
"Yang harus dipikirkan adalah bagaimana diwaktu yang akan datang kegiatan pertanian dapat semakin mudah dilakukan, menghasilkan produksi yang melimpah, dan dengan ongkos produksi yang murah bagi para petani," ucap Moeldoko.
Dalam pertemuan tersebut, Tualar menjelaskan, IPAT BO merupakan inovasi teknologi produksi padi terpadu melalui restorasi kesuburan lahan sawah dengan menggunakan teknik tanam kembar (twin seedling) atau juga dikenal dengan teknik jejer manten.
Dengan pemanfaatan teknologi itu, lanjut dia, akan mengurangi penggunaan bibit, menghemat penggunaan air, dan memanfaatkan pupuk berbasis organik, yaitu menggunakan kompos jerami sebagai sumber nutrisi mikroba tanah.
“Teknologi ini pernah kami terapkan di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan TNI dalam pendampingannya, dan berhasil menghasilkan 11-13 ton per hektare," tuturnya.