BANDUNG, iNews.id - Pandemi Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 lalu membuat banyak orang tersentak. Tak hanya dalam beraktivitas, tetapi juga membuat banyak pengusaha rugi dan sebagian gulung tikar.
Tak cuma itu, kontrak ekspor dan perdagangan pun ikutan batal akibat pandemi Covid-19. Salah satu yang mengalaminya adalah seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Kabupaten Bandung, bernama Nita.
Padahal saat itu, dia segera melakukan ekspor teh ke luar negeri sebanyak 400 kilogram (kg). Nita hanya tinggal menunggu proses administrasi dan pengiriman. Sayangnya, pandemi membuat semuanya batal seketika.
"Tapi apa bisa dikata, setelah semua barang siap dan tinggal dikirim, pandemi melanda dunia, sehingga pengiriman pun tak bisa dilakukan. Saya pun mesti menanggung kerugian karena 400 kgtak terjual," kata Nita yang kini menjadi UMKM binaan PT Telkom Indonesia.
Tak hanya gagal mengirimkan 400 kg teh, pandemi juga telah membuat usahanya di beberapa pusat perbelanjaan perlahan tutup. Hal itu karena diberlakukannya pembatasan aktivitas masyarakat dan mal. Hal itu membuat Nita berada pada titik nadir, di ambang kebangkrutan usahanya.
"Tetapi kalah bukan pilihan. Artinya, saya tetap harus berusaha dan bangkit kembali, terutama memikirkan bagaimana agar teh sebanyak 400 kg itu mesti terjual," cerita dia.