RIYADH, iNews.id - Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia atau dikenal dengan OPEC+ akan meningkatkan produksi minyak sebanyak 100.000 barel per hari (bph) pada September mendatang.
Mengutip CNN Business, itu merupakan hasil pertemuan antara OPEC dengan Presiden AS Joe Biden saat mengunjungi Arab Saudi bulan lalu. Biden mendesak Saudi, yang merupakan produsen minyak terbesar di OPEC untuk mulai memproduksi lebih banyak.
Selama berbulan-bulan, harga minyak naik karena sanksi Barat terhadap minyak Rusia telah membatasi pasokan global. Harga tersebut telah membantu perusahaan minyak terbesar di dunia mencapai rekor keuntungan, bahkan di saat jutaan orang menghadapi lonjakan tinggi tarif bahan bakar.
Satu galon bensin biasa di Amerika Serikat lebih dari 5 dolar AS untuk pertama kalinya pada Juni lalu, meskipun harga telah turun kembali secara signifikan sejak saat itu. Adapun harga minyak mentah Brent juga mencapai level tertinggi 139 dolar AS per barel pada Maret setelah Rusia menginvasi Ukraina, tetapi Brent sekarang diperdagangkan pada kisaran 100 dolar AS karena para pedagang khawatir resesi global akan mengurangi permintaan.
Minyak mentah Brent dan minyak mentah West Texas Intermediate naik hampir 2 persen pada Rabu (3/8/2022) setelah pengumuman OPEC. Itu karena investor minyak memperkirakan peningkatan produksi yang lebih besar.