Namun, OPEC menyatakan keprihatinannya mengenai pasokan global tidak akan dapat memenuhi permintaan setelah 2023. Dikatakan, stok minyak darurat di antara 38 negara yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang mencakup ekonomi terbesar dunia, saat ini berada pada level terendah dalam lebih dari 30 tahun.
Bulan lalu, Badan Energi Internasional memperingatkan, persediaan minyak global tetap sangat rendah. Ini dapat menimbulkan risiko utama bagi negara berkembang.
Selama berbulan-bulan, OPEC+ telah mencoba untuk membalikkan pengurangan produksi yang dilakukan selama pandemi ketika permintaan minyak melemah. Pada Juni, kartel setuju untuk meningkatkan pasokan untuk mengompensasi penurunan perdagangan minyak Rusia, di mana pada bulan itu, Uni Eropa setuju untuk memangkas impor minyak mentah Rusia sebesar 90 persen sebelum akhir tahun.
OPEC+ setuju untuk meningkatkan produksi sebesar 648.000 bph pada Juli dan Agustus. Namun, menurut survei Reuters awal pekan ini, banyak negara telah gagal memenuhi janji mereka. Kemarin, OPEC menyatakan, banyak dari kapasitas produksi anggotanya sangat terbatas karena kurangnya investasi di sektor minyak.