Outlook 2023: Begini Jurus RI Hadapi Potensi Menurunnya Ekspor

Michelle Natalia
Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Foto: Ilustrasi/Okezone)

Dalam hal ini, pemerintah sudah mewaspadai inflasi tinggi yang kemudian mengarah ke krisis dan berkurangnya permintaan. Namun, ada negara-negara yang di luar yang negara tradisional tujuan ekspor yang memiliki potensi untuk Indonesia. 

"Makanya kita diversifikasi (pasar ekspor) ke negara yang tidak mengalami krisis seperti krisis di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Kayak India sekarang kan ekonominya tumbuh di tengah situasi yang diwanti-wanti akan krisis. India, Asia Selatan, Afrika, Timur Tengah, itu kan masih ada yang potensial untuk kita kompensasi dari terjadinya kemungkinan potensi pelemahan ekspor ke negara-negara tradisional tadi," tutur Kasan. 

Dia mengungkapkan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sudah mulai menargetkan ekspor ke negara-negara non tradisional, sehingga jika tahun depan ekspor menurun, dampaknya tidak terlalu tinggi. 

"Tapi secara kalkulasi minimal saja, kita ini kan openness-nya kan cuma 25 persen. Kalau bisa kita tekan tidak sampai 25, bisa cuma 10 persen, otomatis kita tetap akan turun tapi hanya melambat," ujar Kasan.

Sementara Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan perlu ada upaya untuk memastikan terjaganya pertumbuhan ekspor nasional di masa yang akan datang. Hal ini mengingat kondisi ekonomi global yang cukup dinamis dan cenderung memberikan risiko terhadap berbagai perkembangan yang terjadi.

“Dengan kondisi dunia yang sedang sibuk menekan inflasi antara lain, yang diwujudkan dengan kenaikan suku bunga, akan menyebabkan kelemahan dari kinerja ekonomi negara-negara destinasi ekspor kita. Sehingga kita juga harus mewaspadai pengaruhnya kepada kinerja ekspor kita ke depan,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya dikutip, Kamis (29/12/2022).

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mendorong semua pihak, terutama kalangan pengusaha, untuk terus optimistis terhadap ekonomi. (Foto: ilustrasi/Sindonews)

Terkait dengan itu, Menkeu menyuntikan dana Rp1 triliun ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mewaspadai pelemahan ekspor di 2023. Suntikan dana tersebut dimaksudkan agar LPEI dapat mendukung sektor UMKM dalam kegiatan ekspor. 

Seperti diketahui, Di tengah situasi pascapandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, sektor UMKM menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia yang tetap bertahan dalam menyangga kebutuhan rantai pasok yang melibatkan jutaan pekerja. Produk UMKM juga menembus pasar ekspor, sehingga menopang kinerja ekspor yang melesat. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Makro
2 hari lalu

BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Ini Alasannya

Internasional
4 hari lalu

Thailand Pertimbangkan Blokir Ekspor Bahan Bakar ke Kamboja Imbas Konflik Perbatasan Meningkat

Nasional
11 hari lalu

Purbaya Temukan 4 Modus Penyelundupan Komoditas Ekspor, Apa Saja?

Makro
18 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal