Ketika suatu pasar dikuasai oleh monopoli dan tidak ada pesaing lain yang signifikan, konsumen akan menghadapi kurangnya alternatif atau substitusi bagi produk yang disediakan oleh perusahaan monopoli. Ini bisa menjadi masalah serius bagi konsumen karena mereka tidak memiliki pilihan lain jika produk tersebut tiba-tiba tidak tersedia atau harganya dinaikkan secara tiba-tiba.
Ciri khas pasar monopoli selanjutnya adalah perusahaan berperan sebagai "price maker" atau pembuat harga. Dalam situasi monopoli, perusahaan memiliki kekuatan untuk menentukan harga produk atau jasa mereka tanpa adanya tekanan persaingan dari pesaing lain. Ini berbeda dengan pasar yang kompetitif di mana perusahaan harus mengikuti harga pasar yang sudah ada.
Calon pesaing atau pendatang baru yang ingin memasuki pasar yang telah dikuasai oleh perusahaan monopoli akan mengalami kesulitan. Hambatan masuk ini bisa berupa berbagai hal yang membuat sulit bagi perusahaan baru untuk masuk dan bersaing dalam pasar yang sudah dikuasai oleh perusahaan monopoli.
Secara umum, monopoli memiliki sedikit atau tidak ada persaingan langsung, yang berarti mereka mungkin tidak merasa perlu menghabiskan banyak uang untuk beriklan atau mempromosikan produk mereka dengan intensitas yang sama seperti yang mungkin dibutuhkan di pasar yang lebih kompetitif.
Praktik monopoli bisa merugikan dan tidak adil bagi masyarakat, Oleh karena itu, regulasi dan kebijakan antitrust yang mencegah atau mengatasi monopoli sering diperlukan untuk melindungi kepentingan konsumen, mendorong persaingan sehat, dan menjaga keadilan dalam ekonomi.
Jenis pasar monopli yang pertama adalah murni. Dalam jenis ini hanya ada satu penjual atau produsen yang menguasai seluruh pasar untuk suatu produk atau jasa tertentu. Dalam situasi ini, tidak ada pesaing yang signifikan yang bersaing dalam pasar yang sama, yang memberikan perusahaan monopoli kekuatan untuk mengendalikan pasokan, harga, dan distribusi produk tersebut.
Bentuk pasar ini dikenal sebagai "monopoli dengan persaingan terbatas" atau "monopoli parsial". Dalam situasi ini, meskipun ada satu penjual atau produsen utama yang menguasai sebagian besar pasar, ada juga beberapa penjual atau produsen kecil yang hadir tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pasar secara keseluruhan.