"Dampak kenaikan harga BBM untuk awal saja sudah terlihat sekali. Baru berapa hari naik, harga daging ayam di wilayah Singaparna sudah mulai naik, harga cabai di Tasikmalaya sudah naik," ujarnya.
"Jangan sampai nanti ketika harga sembako sudah mulai naik malah saling menyalahkan. Pasalnya saling menyalahkan ini sudah pernah terjadi saat kenaikan harga cabai beberapa waktu lalu," imbuh Furqon.
Dia berharap pemerintah menyelesaikan masalah akibat dampak kenaikan BBM tidak hanya menggunakan kebijakan populis, tapi harus dengan pertimbangan logis dan matang.
"Kami berharap pemerintah tidak hanya menggunakan kebijakan populis sebagai solusi, tapi harus kebijakan yang memang substantif dan cerdas. Kebijakan BLT dalam praktiknya hanya seperti menjadi obat bius sementara bagi masyarakat, setelah BLT selesai, lantas apa solusi untuk masyarakat?" tuturnya.
Sementara itu, DPP Ikappi sedang mengonsolidasikan diri dan melakukan upaya-upaya penguatan serta menerima masukan dari anggota yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan nasional. Pertemuan ini melibatkan seluruh perwakilan Kabupaten Kota se-Indonesia dalam menolak kenaikan harga BBM.