“Kebijkan itu perlu diapresiasi dan diharapkan hilir kebijakan hulu migas dapat berkembang sehingga tak hanya berkontribusi ke pendapatan negara tapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong ekonomi makro,” ujarnya.
Dia menambahkan, peningkatan produksi yang ditargetkan 1 juta barel minyak per hari dan gas 12.000 MMSCFD pada 2030 menjadi tantangan yang perlu dibuatkan peta jalan atau roadmap agar bisa dicapai.
"Indonesia berkomitmen agar industri hulu migas bisa ditingkatkan, baik lifting minyak maupun gas bumi. Pemerintah berikan ruang untuk peningkatan investasi dengan berbagai insentif di sektor hulu migas, tentunya penyederhanaan perizinan dan hal lain yang bisa didorong melalui SKK Migas," kata Airlangga.