Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, menyampaikan pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen memiliki tantangan yang cukup tinggi. Pasalnya, perusahaan harus menjaga daerah heritage dan kelestarian lingkungan, trase yang melewati potensi gempa, sungai lahar dingin hingga wilayah mata air yang harus dijaga.
“Dalam membangun jalan tol ini kita harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga kualitas/mutu, memastikan keselamatan konstruksi hingga menggunakan produk-produk dalam negeri. Kita percaya pembangunan jalan tol ini dapat meningkatkan peran kota Yogyakarta sebagai hub perkembangan ekonomi di Jawa bagian Selatan,” kata Hedy.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki total panjang 75,82 km dengan periode konsesi selama 40 tahun dan nilai investasi sebesar 14,26 Triliun. Jalan tol ini akan melintasi Provinsi Jawa Tengah sepanjang 68,17 km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 7,65 km.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen tergabung dalam Proyek Strategis Nasional untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam.
Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat melancarkan distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa.
Sekretaris Daerah DIY, R. Kadarmanta Baskara Aji, menyampaikan rasa bahagia dan bangganya atas sejarah groundbreaking jalan tol pertama di DIY. Harapannya, dengan dibangunnya jalan tol penghubung DIY, Jawa Tengah dan daerah sekitarnya di Pulau Jawa, akan memperlancar transportasi barang, logistik maupun penumpang.
“Sehingga kita bisa memanfaatkan Bandara Yogyakarta International Airport dengan optimal serta destinasi wisata di DIY juga dapat dikunjungi dengan mudah oleh masyarakat. Kita berharap, jalan tol ini juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat, karena dengan adanya jalan tol akan lebih mudah, cepat dan efisien,” ujar Aji.