"Dengan kebijakan pemerintah yang mendorong TKDN produk farmasi dan alkes, kami melihat ada kepastian pasar, sehingga kami memutuskan untuk merambah bisnis manufaktur produk alkes dengan membangun pabrik," kata Presiden Direktur Argon Group, Krestijanto Pandji, di Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Menurut dia, dengan kepastian pasar di dalam negeri, bisnis manufaktur produk farmasi dan kesehatan berpeluang tumbuh dengan margin sekitar 2-3 kali lipat dibandingkan bisnis distribusi produk farmasi dan alkes.
"Sekarang pemerintah punya kebijakan TKDN, dan ini memberi kepastian pasar. Jadi hitungan kami tepat masuk ke bisnis manufaktur, bangun pabrik, karena marginnya lebih tinggi, bisa 2-3 kali lipat dibandingkan bisnis distribusi (produk farmasi dan alkes)," ujar Krestijanto.
Saat ini, Argon Group telah membangun pabrik produk farmasi dan alkes di kawasan industri Jababeka 2, Cikarang, Jawa Barat. Ada 10 produk alkes yang akan menjadi fokus bisnis manufaktur perseroan, namun akan dikembangkan secara bertahap.
"Pabriknya sudah dibangun di Jababeka 2, Cikarang, Jawa Barat. Sekarang sedang tahap penyelesaian. Januari 2023 mulai operasional. Untuk tahap awal kami akan produksi kasa dan pembalut luka atau Gauze & wound dressing," ungkap Krestijanto.