Saat ini, harga microchip lokal untuk fauna bisa mencapai Rp12.000 per unit. Angka itu tergolong mahal karena harga buatan China hanya sekitar separuhnya saja.
Sementara itu, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Amalyos menambahkan perlu sinergi antara lembaga dan BUMN untuk membuat microchip dan RFID fauna yang berdaya saing.
Dia meminta semua pihak, seperti LIPI, BPPT, dan LEN bisa duduk bersama untuk membuat prototipe piranti tersebut. Diharapkan alat yang diproduksi nantinya bisa lebih murah daripada impor.
"BPPT, LEN, dan juga LIPI siap mendukung penuh, bahkan LIPI sangat antusias untuk set-up awal untuk riset prototipenya," kata Amylos.