TOKYO, iNews.id - Raksasa ritel Jepang, Seven & i Holdings menyampaikan bahwa telah menolak tawaran senilai 38,5 miliar dolar AS atau setara Rp591,70 triliun dari induk ritel Circle K, Alimentation Couche-Tard (ACT) untuk mengakuisisi 7-Eleven. Nilai tersebut akan menjadi pembelian asing terbesar yang pernah ada atas perusahaan Jepang, jika terealisasi.
Seven & i Holdings menyebut bahwa bahwa proposal pengambilalihan tersebut tidak sesuai dengan kepentingan terbaik pemegang saham dan kemungkinan akan menghadapi tantangan antimonopoli yang signifikan di Amerika Serikat (AS). Perusahaan gabungan tersebut akan menjadi yang terbesar di industri toko swalayan dengan selisih yang cukup besar.
Seven & i mengatakan pada bulan lalu telah menerima tawaran dari pemilik Circle K, ACT tanpa menyebutkan harganya, mengungkapkan bahwa tawaran tersebut sebesar 14,86 dolar AS per saham. Seven & i mengatakan bahwa mereka terbuka untuk "empertimbangkan dengan sungguh-sungguh setiap proposal yang datang.
"Namun, perusahaan akan menolak setiap usulan yang merampas nilai intrinsik perusahaan dari pemegang saham kami yang gagal secara khusus mengatasi masalah regulasi yang sangat nyata," tulis Seven & i dalam surat yang ditujukan kepada ACT mengutip dari Reuters, Jumat (6/9/2024).
Sebelumnya, CEO ACT Alex Miller mengatakan bahwa pihaknya yakin akan kemampuannya untuk membiayai dan menyelesaikan kesepakatan tersebut.