Dirinya dan beberapa teman usahanya akhirnya memulai langkah baru dengan belajar pemasaran digital melalui media sosial Facebook. Lambat laun usaha pemasaran kerajinan kulitnya membuahkan hasil. Berbagai produk mulai dari dompet, tas, ikat pinggang, hingga tempat ID card, yang diproduksi dan dijualnya laris manis di pasaran.
"Merek Revenleather ini mulai 2019 ya karena tadi berawal dihapus makai produk KW. Kalau sekarang jalan sudah terjual 200-300 produk sehari. Memperdayakan lebih dari 100 mitra pengerajin kulit," ucapnya.
Bahkan, mitra pengerajinnya kini telah tersebar hingga tiga kabupaten kota di Jawa Timur. Selain di Kabupaten Malang, Kota Malang, mitra pengerajin kulit juga tersebar di wilayah Kabupaten Jombang, Tuban, dan Sidoarjo.
"Kalau yang di Malang dan Kepanjen ini ada 40-50 lebih, di Sidoarjo sekitar 30-40 orang mitra pengerajin. Kalau pekerjanya internal di sini ada 30 orang, yang magang ada 15, mayoritas memang anak muda, lulusan SMK kebanyakan, ada yang sarjana, banyak yang dari Malang sini, ada yang dari luar Malang," ujarnya.
Kini berkat kerja keras Galuh dan rekannya, dia bisa memberdayakan masyarakat melalui kerajinan olahan kulit. Bahkan kini produknya telah menembus tiga pasar ekspor di Malaysia, Singapura, dan Filipina.
"Kalau yang di tiga negara ini dipasarkan marketplace, sudah rutin ada yang beli, tapi belum ada reseller, cuma pasarnya memang ada," tuturnya.