Adapun penangkapan Bankman-Fried oleh penegak hukum Bahama, serta ekstradisi yang diharapkannya, menunjukkan bahwa kerja sama yang erat antara Bahama dan AS akan berlanjut. Bahama dan AS telah memiliki perjanjian ekstradisi sejak awal abad ke-20, ketika Bahama masih berada di bawah kendali Inggris.
Adapun FTX dan afiliasinya mengajukan kebangkrutan dan Bankman-Fried mengundurkan diri dari perannya sebagai CEO pada November 2022. Perusahaan perdagangan kripto itu jatuh dengan sangat mengejutkan setelah menjalankan aset yang mirip dengan bank run.
Runtuhnya FTX dipicu laporan dari CoinDesk, yang mengungkapkan posisi sangat terkonsentrasi dalam koin FTT yang diterbitkan, yang digunakan oleh perusahaan hedge fund Bankman-Fried, Alameda Research sebagai jaminan untuk miliaran pinjaman kripto. Binance, bursa kripto saingan, juga mengumumkan menjual sahamnya di FTT, sehingga mendorong penarikan dana secara besar-besaran.
Setelah itu, FTX membekukan aset dan menyatakan bangkrut beberapa hari kemudian. Laporan mengklaim FTX telah mencampurkan dana pelanggan dengan dana hedge fund Alameda Research, dan miliaran simpanan pelanggan telah hilang.
Posisi Bankman-Fried digantikan oleh John J. Ray III, yang mengawasi kebangkrutan Enron. Ray juga dijadwalkan bersaksi di depan Kongres pekan ini.
Ray mengatakan bahwa FTX melakukan "pesta belanja" sejak akhir 2021 hingga 2022, dengan sekitar 5 miliar dolar AS dihabiskan untuk membeli segudang bisnis dan investasi. Selain itu, perusahaan melakukan pinjaman dan pembayaran lainnya lebih dari 1 miliar kepada orang dalam. Ray juga mengkonfirmasi laporan media bahwa dana pelanggan FTX bercampur dengan aset dari Alameda Research.
"Alameda menggunakan dana klien untuk melakukan perdagangan margin, yang membuat mereka mengalami kerugian besar," ujarnya.