Dengan menjadi perusahaan not for profit, SPH Media yang membawahi The Straits Times dan Lianhe Zaobao, akan dijalankan secara komersial seperti bisnis umumnya yang mencari keuntungan, namun semua keuntungan ditarik dan diinvestasikan untuk mengembangkan bisnis dengan fokus pada misinya, bukan untuk dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham seperti di perusahaan publik.
Lee Boon mengungkapkan, struktur not for profit akan memungkinkan SPH Media mencari pendanaan dari sumber publik dan swasta dengan kepentingan bersama dalam mendukung jurnalisme yang berkualitas.
“Setelah SPH Media dialihkan ke CLG, SPH Media tidak lagi tunduk pada pemegang saham dan pembatasan terkait lainnya berdasarkan Newspaper and Printing Presses Act (NPPA),” kata Lee Boon Yang.
Dia menyampaikan, bisnis media SPH memiliki fungsi penting dalam menyediakan berita dan informasi berkualitas kepada publik Singapura, jadi menutup unit atau menjualnya bukanlah pilihan yang laik.
Namun sebagai perusahaan publik yang diharapkan dapat memberikan keuntungan sesuai ekspetasi pemegang saham, bisnis media cetak dinilai tidak lagi menjadi model bisnis berkelanjutan. Itu sebabnya, SPH memutuskan melepaskan diri dari unit bisnis medianya. 
 
"Sebagai bagian dari perusahaan publik yang tunduk pada ekspektasi dari pemegang saham akan profitabilitas dan dividen reguler, bisnis media (cetak, Red) dinilai tidak sejalan dengan model bisnis yang berkelanjutan," kata Pemimpin SPH, Lee Boon Yang.