JAKARTA, iNews.id - Kebijakan pemerintah yang menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng hingga Domestic Market Obligation (DMO) CPO memicu munculnya pasar gelap atau black market.
Menurut Direktur Utama PT Sumi Asih, Alexius Darmadi, salah satu pengusaha minyak sawit, kebijakan HET minyak goreng memicu perbedaan yang signifikan antara harga yang ditetapkan pemerintah dengan harga di lapangan.
Akibatnya muncul pedagang dadakan atau penimbun, sehingga distribusi minyak goreng dari pengusaha tidak ada di pasaran, melainkan ditransaksikan melalui black market.
"Ini pasti semua orang tahu ada pedagang dadakan, ini ada gap dan saya heran kok yang dikeluarkan pengusaha sawit kok nggak ada di pasaran. Ini pasti ada black market," ujar Alexius Darmadi, dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/3/2022).
Selain itu, lanjutnya, kebijakan HET yang ditetapkan pemerintah guna menyejahterakan rakyat ini malah akan membuat kericuhan antara Satgas Pangan dengan produsen minyak goreng yang tidak melakukan ekspor.