JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan rencana pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro, Jawa Timur, oleh investor dalam negeri. Adapun nilai investasi mencapai 1,2 miliar dolar AS atau setara Rp19 triliun (kurs Rp15.900 per dolar AS).
Adapun pembangunan pabrik metanol ini bertujuan untuk memenuhi produk biodiesel dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dengan memanfaatkan sumber daya alam terbarukan.
"(Investor) swasta. Investornya ada di dalam negeri," ucap Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip, Sabtu (18/1/2025).
Bahlil menambahkan, pembangunan pabrik metanol dilakukan untuk menggenjot produksi biodiesel 50 persen atau B50. Nantinya produksi metanol menjadi bahan dasar alias bahan baku pembuatan B50. Adapun metanol yang dibutuhkan Indonesia mencapai 2-2,3 juta ton.
“Arahan Bapak Presiden itu langsung juga kita bangun (pabrik metanol) dalam negeri. Itu kita akan bangun di Bojonegoro, bahan bakunya dari gas,” katanya.
Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan bersih daripada bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil. Dalam proses pembuatannya, otoritas terkait bakal mengelola tebu menjadi etanol.