JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia sampai hari ini telah menjadi acuan efisien dalam mengelola Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini dia sampaikan dalam acara konferensi pers Grab Langkah Hijau secara virtual, Kamis (22/4/2021).
Menurutnya, energi fosil yang masih digunakan saat ini akan ditinggalkan dengan beralih ke EBT. Ini dilakukan untuk menghindari pemanasan bumi.
"Target ini akan terus kita dorong, sehingga lebih cepat dari yang kami sebutkan sebelumnya, yakni di tahun 2060. Pemerintah akan bekerja keras untuk ini," ujar Luhut.
Luhut juga mengajak kepada semua pihak lain untuk bahu-membahu agar Indonesia bisa net zero emission atau bebas karbon dari yang ditargetkan sekarang.
"Saya yakin target itu bisa tercapai. Presiden (Jokowi) ingin Indonesia menjadi bagian agar dunia lebih ramah lagi dan lebih hijau lagi," tandas dia.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah saat ini tengah merancang bauran energi nasional untuk dapat mencapai 23 persen dari EBT pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.
"Strategi energi terbarukan kami meliputi panas bumi, tenaga air, solar PV, bioenergi, dan angin. Kami berkomitmen untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan di Indonesia dan membuka calon investor untuk berpartisipasi dalam proyek energi terbarukan di masa depan," ujar dia dalam keterangan tertulis.