Adapun Jerman mengandalkan Rusia untuk 55 persen pasokan gasnya. Kemudian, berkurang jadi 35 persen dan pada akhirnya ingin mengurangi impor menjadi nol.
Jerman juga meningkatkan penggunaan batu bara dan memperpanjang umur pembangkit listrik yang akan ditutup, meskipun ada dampak lingkungan yang negatif.
Pemerintah Jerman berharap dapat mengurangi penggunaan gas sebesar 2 persen dengan membatasi penggunaan penerangan dan pemanas di gedung-gedung publik pada musim dingin ini.
Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, keran gas masih bisa dinyalakan ke Eropa. Menurutnya, saat ini keputusan terkait pengiriman gas ada di pengadilan Uni Eropa.
"Kami tidak membatasi siapa pun dalam hal apa pun," ucap Putin seraya menambahkan bahwa Moskow siap memasok volume tambahan gas pada periode musim gugur-musim dingin.
Namun terlepas dari kata-kata Putin, dimulainya kembali pasokan gas ke Eropa tampaknya tidak mungkin.
Nord Stream 1, pipa gas terbesar Rusia ke Eropa ditutup tanpa batas pada bulan Agustus karena alasan teknis dan sejumlah kebocoran kemudian ditemukan pada bulan September. Proyek Nord Stream 2, yang seharusnya mulai beroperasi tahun ini ditolak izin operasinya oleh Jerman karena invasi tersebut. Kebocoran juga ditemukan pada pipa ini.