Lebih lanjut, Didi menyampaikan, surplus perdagangan antara Indonesia Malaysia masih dapat terus ditingkatkan. Pada 2021, Indonesia mendapatkan surplus perdagangan dengan Malaysia sebesar 2,56 miliar dolar AS.
“Capaian tersebut merupakan sinyal positif dari kinerja perdagangan Indonesia. Neraca kita terus mengalami surplus, bahkan melonjak 119,2 persen pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Didi.
Saat ini, sektor energi tengah menghadapi berbagai tantangan terutama imbas dari konflik Russia dan Ukraina. Hal ini justru bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengisi kekosongan di sektor energi, khususnya batu bara ke Malaysia.
Kementerian Perdagangan mencatat, Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar ke Malaysia. Pada 2021, Malaysia mengimpor batu bara sebesar RM 16,6 miliar dengan 73,8 persennya berasal dari Indonesia. Negara pengekspor lainnya adalah Australia dan Rusia dengan pangsa pasar masing-masing 17,9 persen dan 7,3 persen.
“Kontribusi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi di Malaysia sangat besar. Tentu hal ini merupakan pendorong bagi Indonesia untuk tetap menjaga neraca perdagangan tetap surplus dengan Malaysia,” tutur Didi.