Namun hanya berselang sehari, harga BBM di SPBU swasta itu berubah lebih mahal dari harga BBM bersubsidi yang diumumkan pemerintah. Adanya perbedaan harga ini, menimbulkan pertanyaan mengapa harga BBM yang dijual swasta harus lebih tinggi daripada Pertamina?
David mencontohkan, pemerintah sudah seharusnya merevisi aturan tersebut, dengan memperbolehkan SPBU swasta menjual harga BBM lebih murah. Namun hal ini harus ada pembatasan baik 10 hingga 12 hari dalam sebulan.
"Ini ibaratnya promo buat SPBU swasta juga. Ini juga bisa meringankan subsidi energi ini yang merugikan APBN. Karena orang kalau ada yang murah pasti beralih ke sana," ujar David.
Dia menjelaskan, dengan adanya kebijakan SPBU swasta yang lebih mahal daripada Pertamina. Seharusnya pemerintah harus membuka kompetisi, dimana harga yang ditawarkan diperbolehkan berbeda-beda.
"Seperti di luar negeri seperti di Singapura, Kanada dan Australia itu mereka open price. Jadi yang ditawarkan oleh pemerintah atau dalam negeri bisa lebih mahal jadi membuat bebas," tutur David.