Mulyono yakin langkah tersebut akan menguntungkan Indonesia. Pertama, stok BBM nasional akan bertambah. Kedua, biaya distribusi dan stok akan berkurang karena lebih dekat.
Ketiga, kata dia, Pertamina tak perlu menyiapkan belanja modal di awal. Selain itu, pemindahan stok juga akan mengurangi waktu tunggu (lag time) selama pengadaan stok sekaligus meningkatkan fleksibilitas penggunaan stok.
“Pada dasarnya selama ini impor BBM kita memang masih dari Singapura, sehingga akan kami jalin kerja sama yang tentunya menguntungkan dari segi efisiensi distribusi,” katanya.