Permintaan Baterai Kendaraan Listrik Indonesia Diprediksi Capai 59,1 GWh di 2035

Mochamad Rizky Fauzan
Kementerian ESDM memprediksi permintaan baterai kendaraan listrik domestik mencapai 59,1 GigaWatt per hour (GWh) hingga 2035. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi permintaan baterai kendaraan listrik domestik mencapai 59,1 GigaWatt per hour (GWh) hingga 2035. Meski begitu, perkiraan permintaan masih relatif kecil jika dibandingkan dengan bisnis baterai dunia yang akan menembus 5.300 GWh. 

“Pada 2035 nanti permintaan baterai lithium dunia menjadi 5.300 GWh lompatannya luar biasa, sebaliknya permintaan di dalam negeri sekitar 59,1 GWh,” ujar Staf Khusus Menteri ESDM Agus Tjahajana dalam acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (11/10/2022). 

Agus menambahkan, pertumbuhan permintaan baterai listrik domestik itu hanya sekitar 1,1 persen jika dibandingkan dengan potensi perdagangan baterai dunia hingga 2035 mendatang.

“Walaupun permintaan domestik masih terbatas, namun Indonesia bisa diperhitungkan dalam industri baterai dunia lewat kemitraan dengan pemain-pemain global untuk dapatkan pasar, teknologi serta pengalaman,” kata dia.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Shell Indonesia Ungkap Negosiasi Pembelian Base Fuel dari Pertamina, SPBU Hanya Jual Diesel

Bisnis
6 hari lalu

Shell Cs Batal Beli BBM Impor dari Pertamina, Stok Terancam Kosong hingga Akhir Tahun

Nasional
7 hari lalu

Penjelasan Pertamina soal Kandungan Etanol dalam BBM Impor

Nasional
8 hari lalu

Kementerian ESDM Ungkap Penjualan Pertalite Turun, BBM Subsidi Mulai Ditinggalkan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal