"Hasilnya, tanaman tebu di lahan rawa ini ternyata di atas rata-rata produktivitas tanaman tebu nasional, yaitu mencapai 100 ton per ha," ungkap Putu Juli Ardika.
Pada tahun 2020, PT Pratama Nusantara Sakti telah menyelesaikan pembangunan pabrik gula dengan kapasitas 6.000 ton cane per day (TCD) dan melakukan commissioning. Produksi gula secara komersial dari tanaman tebu di lahan rawa itu, resmi dimulai tahun 2021.
PT Pratama Nusantara Sakti juga dikabarkan siap menambah investasi untuk meningkatkan kapasitas giling menjadi 12.000 TCD dengan upaya-upaya pembukaan lahan baru dan pengembangan kemitraan penanaman tebu menjadi 25.000 Ha.
Dia mengungkapkan, Kemenperin sangat mengapresiasi upaya dan keberhasilan PT Pratama Nusantara Sakti dalam mengembangkan perkebunan tebu di lahan rawa, juga membangun industri gula terintegrasi.
Upaya tersebut, lanjutnya, bisa mendorong peningkatan produktivitas dan pengembangan industri gula, sehingga dapat mengakselerasi pemenuhan kebutuhan gula yang kian meningkat baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun untuk bahan baku bagi sejumlah sektor industri penggunanya.
“PT Pratama Nusantara Sakti adalah perusahaan pionir yang telah menyulap pemanfaatan lahan rawa menjadi perkebunan tebu produktif di Indonesia, dan berhasil melakukan alih fungsi lahan rawa (lahan marjinal) yang tidak produktif menjadi lahan produktif untuk penanaman tebu,” tutur Dirjen Industri Agro Kemenperin.