JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk menekan impor LPG (Liquefied Petroleum Gas) dengan memperkuat infrastruktur gas di dalam negeri. Salah satunya, diwujudkan dengan menghadirkan inovasi baru LPG Production Booster System di Kilang LNG Badak di Bontang.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan teknologi tersebut dapat meningkatkan produksi LPG untuk wilayah Bontang sebesar 603 M3 per hari. LPG Booster System ini telah mulai beroperasi sejak Desember 2021, dan hingga Oktober 2022 telah melakukan tiga kali pengapalan. Rencananya dalam bulan Desember ini akan dua kali pengapalan. Diproyeksi terdapat penambahan produksi LPG sebesar 1,56 juta M3 atau 780.000 Metrik Ton selama periode 2022-2027.
“Dengan penemuan teknologi ini, dengan inovasi ini memberikan harapan bahwa Indonesia bisa menghasilkan tambahan produksi LPG nasional, yang secara otomatis dapat mengurangi impor LPG. Yang ini akan memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Nicke, dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (7/12/2022).
Menurut Nicke, pertamina memiliki potensi LPG yang bisa dikembangkan, hal tersebut yang dilanjutkan di kilang LNG Badak. "Perseroan meyakini bahwa gas menjadi energi transisi dan Pertamina telah anggarkan 60 persen investasi untuk di hulu," ucap Nicke.
Dia mengungkapkan, dunia sedang menghadapi ancaman perubahan iklim yang membahayakan generasi mendatang karena penggunaan energi berkontribusi hingga 55,5 persen terhadap gas rumah kaca.