Di tengah terjadinya perubahan iklim global, gas merupakan sebagai energi transisi penting bagi masa depan. Menurutnya, sebagian besar negara masih menggunakan energi fosil, termasuk Indonesia.
Menyadari hal tersebut, semua negara bersepakat melakukan perubahan, dari penggunaan energi fosil ke EBT. Tapi hal itu tidak semudah membalikan telapak tangan, karena konsumsi energi terus meningkatnya tajam.
“Efisiensi atau mengurangi penggunaan energi secara cermat dan hemat ini bisa memberikan kontribusi pada penurunan karbon emisi,” kata Nicke.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro, mengatakan bahwa sebagai subholding yang bergerak di sektor hulu, PHE memiliki sumber gas. Bahkan beberapa potensi masih akan dilakukan monetisasi.
Di Wilayah Kerja Mahakam, juga telah ada blok eksplorasi yang diharapkan dapat berproduksi. Wiko menambahkan, PT Badak LNG memiliki competitive advantage dengan memulai bisnis downstream yang bekerja sama dengan Subholding Gas menjadi pelopor Small Scale Energy.