Adapun tujuan dari mekanisme ini untuk membatasi pendapatan negara penjual, dalam hal ini Rusia. Serta memastikan perdagangan tetap berlangsung dengan harga yang terkontrol.
Sebelumnya, dikutip dari Reuters, Holding BUMN Minyak dan Gas (Migas) itu dikabarkan telah menambahkan grade minyak Rusia ke dalam daftar tender untuk membeli minyak mentah untuk kontrak September 2024. Informasi ini diperoleh berdasarkan pernyataan tiga pedagang yang mengetahui informasi tersebut.
"Pertamina telah mengajukan permintaan untuk minyak Ural Rusia serta minyak asam jenis Kirkuk, Jubilee, Al Shaheen dan lainnya dengan jadwal kedatangan di kilang Cilacap pada 15-17 September," bunyi keterangan Reuters.
Sementara itu, berdasarkan data LSEG, Pertamina terakhir kali membeli minyak ESPO Blend dan Sokol dari Rusia lebih dari 10 tahun lalu. Sanksi Barat terhadap sektor energi Rusia, termasuk embargo Uni Eropa terhadap minyak dan mekanisme pembatasan harga, telah menjadikan China, India, dan Turki sebagai pembeli utama minyak Rusia.
Pertamina meminta minyak Ural Rusia bersama dengan kualitas asam Kirkuk, Jubilee, Al Shaheen dan lainnya untuk kedatangan 15-17 September untuk Kilang Cilacap.