JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan laba bersih 96,27 juta dolar AS atau setara Rp1,56 triliun pada semester I 2024. Raihan tersebut naik tipis 3,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 92,77 juta dolar AS atau setara Rp1,51 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan PGEO dikutip dari keterbukaan informasi BEI, pendapatan perseroan turun tipis 1,4 persen menjadi 203,7 juta dolar AS atau setara Rp3,32 triliun dari 206,7 juta dolar AS atau setara Rp3,37 triliun.
Rinciannya, pendapatan usaha PGEO berasal dari aset panas bumi Kamojang 77,75 juta dolar AS, Lahendong 41,46 juta dolar AS, Ulubelu 59,1 juta dolar AS, Lumut Balai 20,99 juta dolar AS, dan Karaha senilai 4,44 juta dolar AS.
Beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya menyentuh 88,19 juta dolar AS, meningkat dari sebelumnya 82,93 juta dolar AS. Sehingga, laba bruto juga turun 6,6 persen menjadi 115,5 juta dolar AS dari 123,7 juta dolar AS.
Meski begitu, pendapatan keuangan PGEO meningkat signifikan dari 7,63 juta dolar AS menjadi 19,91 juta dolar AS. Pada saat yang sama, beban keuangan dan beban pajak penghasilan PGEO turun menjadi masing-masing 11,16 juta dolar AS dan 42,12 juta dolar AS.