Penandatanganan kerja sama tersebut memperkuat kesepakatan sebelumnya dalam berbagai bidang, antara lain mengenai potensi kolaborasi di era transisi energi, asuransi perdagangan dan fasilitas kredit, pembangkit Geothermal, pengukuran dan kualifikasi emisi Metana di Lapangan Donggi Matindok dan JOB Tomori, penyuntikan CO2 CCUS-EOR di lapangan Sukowati (phase 2), dan produksi bioenergi dengan menerapkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage) di area Sumatra Selatan.
Hadir dalam penandatanganan tersebut, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina A. Salyadi Saputra, Takeda Sachiko (JICA), Kazuki Hondo (NEXI), Wataru Ikushima (MARUBENI), Tomomi Yamada (JAPEX), dan Hiroyuki Mori (JOGMEC).
Selain itu, sejumlah manajemen Pertamina dan Subholding antara lain Senior Vice President of Technology Innovation Oki Muraza, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Chalid Said Salim, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi, Direktur Region 4 Pertamina EP Muhamad Arifin, General Manager JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi Andry, dan GM Zone 11 Pertamina EP Zulfikar Akbar.
Di ajang 2nd AZEC Ministerial Meeting 2024 yang melibatkan pemimpin perusahaan energi internasional, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menyampaikan bahwa Pertamina berkomitmen penuh untuk mendukung Pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Kolaborasi dengan perusahaan internasional dari Jepang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target tersebut.
“Kami memiliki tujuan yang sama dalam mengurangi emisi karbon dengan menggali potensi dan peluang kerja sama untuk menghasilkan energi hijau dan bebas karbon,”ujar Emma Sri Martini di sela-sela penandatanganan tersebut. Penandatanganan Pertamina dan seluruh perusahaan Jepang tersebut telah terlaksana di Grha Pertamina pada Selasa, 20 Agustus 2024, dan resmi diumumkan ke publik pada acara 2nd AZEC Ministerial Meeting 2024.