Kepala Divisi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Direktorat Bisnis Perum Bulog Bowo Kristiyono menuturkan, pelaku usaha dituntut untuk terus berinovasi baik dalam bahan baku, proses produksi, hingga cara pemasaran produk mereka. Perum Bulog, dengan pengalaman dan jaringannya yang luas, dapat berperan sebagai fasilitator bagi pengusaha perempuan untuk menjawab permintaan tersebut.
Dalam memasarkan berbagai produk, selain dari jalur distribusi pasar tradisional, saat ini Perum Bulog telah masuk ke ritel modern maupun ke e-marketplace, termasuk mendirikan jejaring Rumah Pangan Kita (RPK) yang menjual beragam produk pangan.
"Rumah Pangan Kita merupakan inisiatif yang sangat penting dalam memperkuat distribusi pangan di Indonesia. Program ini tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan berkualitas, tetapi juga mempermudah dan memberdayakan masyarakat untuk memiliki usaha dengan modal rendah untuk menjadi RPK," ucap Bowo.
Program Rumah Pangan Kita (RPK) oleh Perum BULOG yang diluncurkan pada tahun 2016, sampai saat ini menjaring 20.000 individu atau rumah tangga yang menjadi RPK dengan+/- 5.000 SKU yang terdistribusi ke RPK baik pelayanan melalui Bossfood, Kanwil/Kancap.
Melalui RPK, Perum Bulog telah berhasil menjangkau berbagai daerah yang memiliki keterbatasan akses pangan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat dengan menciptakan peluang usaha baru.
“Kolaborasi kreatif antara pengusaha boga dengan pemasok rantai pasok pangan seperti Perum Bulog dapat menghadirkan peluang baru, baik dari segi produk, distribusi maupun konsumsi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai tambah bagi konsumen,” kata dia.
“Melalui Indonesia Womenpreneur Conference 2024, kami mengajak para pengusaha perempuan untuk terus meningkatkan kapasitas usahanya dan mengantarkan kebaikan melalui usahanya masing-masing,” tuturnya.