Di samping membantah anggapan tersebut, Darmawan memastikan biaya yang dikeluarkan saat menggunakan kompor induksi jauh lebih murah dibandingkan kompor LPG 3 kilogram.
"Khususnya tagihan untuk memasaknya, kemudian bisa membandingkan langsung dengan pengeluaran kompor LPG 3 kg. Misalnya rumah tangga 450 VA biasanya dua tabung, dua tabung Rp18.000 x 2 adalah Rp36.000, bisa dibandingkan dengan listriknya berapa biayanya," kata dia.
Dia mencatat, harga keekonomian LPG 3 kg mencapai Rp19.698. Sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM (Kepmen ESDM) bahwa harga subsidi LPG dilepas ke masyarakat dengan harga Rp4.250. Tetapi, ada rantai pasok yang dibayar masyarakat sebesar Rp5.250 per kg, sehingga harga subsidi LPG 3 kg mencapai Rp15.448 per kg.
Sementara, harga keekonomian listrik Rp11.792. Lalu, PLN menjual ke masyarakat dengan biaya listrik untuk memasak 1 kg ekuivalen senilai Rp4.530. Artinya, per kalori yang digunakan untuk memasak dibandingkan dengan LPG 3 kg akan lebih murah.
"Tadi ada kekhawatiran dari masyarakat kalau dayanya tambah, kemudian struktur golongan tarif listriknya juga digeser, itu sudah kami jawab juga bahwa itu tidak mengubah struktur tarif listrik bersubsidi baik itu 450 VA dan 900 VA di DTKS," ucapnya.