PURWAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengklaim Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata mampu mengurangi emisi karbon sebesar 214.000 ton per tahun.
Menurut Arifin, PLTS Cirata menjadi etalase percepatan transisi energi yang diusung Pemerintah Indonesia dalam mendukung pencapaian menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
PLTS Cirata merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) hasil kolaborasi dua negara yakni Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), yang melibatkan subholding PLN Nusantara Power dengan Masdar.
Dibangun di atas permukaan air waduk Cirata, PLTS seluas 200 hektare ini mampu memproduksi energi hijau berkapasitas 192 Megawatt peak (MWp) untuk menyuplai listrik bagi 50 ribu rumah.
Melihat luasan Waduk Cirata hingga lebih dari 6.200 hektare, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimis, kapasitas produksi PLTS Terapung Cirata masih bisa dioptimalkan hingga 1,2 Gigawatt peak (GWp).