“Asia Tenggara terbukti memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Tahun 2023, pertumbuhan produk domestik bruto di kawasan makin sehat dan telah kembali ke posisi sebelum pandemi. Para kepala negara yang kami temui juga mengakui langkah-langkah konkret ASEAN BAC,” ujar Arsjad.
Selain itu, lanjutnya, Asia Tenggara juga memiliki keunggulan berupa sumber daya energi alam yang besar, untuk memenuhi permintaan energi global. Bahkan, lanjutnya, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan berkembang secara signifikan dari 194 miliar dolar AS pada tahun 2022 menjadi 330 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Asia Tenggara memiliki potensi dan peluang bisnis yang sangat menjanjikan di bidang pertanian dan pangan, ekonomi digital, kesehatan swasta-publik, mendorong pertumbuhan ekosistem perdagangan kendaraan listrik ASEAN, ekosistem kendaraan listrik, mobilisasi pasar karbon, dan sistem pembayaran QR regional.
“Saya pastikan keunggulan-keunggulan ASEAN adalah nyata dan sudah terbukti. Bisnis yang kita ciptakan juga memberikan harapan pertumbuhan yang jelas,” ungkap Arsjad.
Sementara Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega, mengatakan di bawah kepemimpinan Indonesia, ASEAN-BAC telah melakukan roadshow ke negara-negara ASEAN dan mitra eksternal, seperti Inggris, Jepang, Korea Selatan, Australia, Kanada, dan Tiongkok.
“Kami meyakinkan para pemimpin dan pengusaha bahwa ASEAN wajib diperhitungkan karena memiliki fundamental ekonomi yang kuat dan ASEAN dapat dijadikan sebagai surga investasi global,” kata Bernardino.