Potensi Gagal Bayar Utang Rp4.000 Triliun, Evergrande Tidak Berdampak Signifikan Terhadap IHSG

Aditya Pratama
Ilustrasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. (Foto: dok iNews)

"Kebetulan juga pada 20 September sehubungan dengan properti asal Tiongkok bernama Evergrande, itu lumayan besar, tapi masalahnya perusahaan tersebut belum mampu melunaskan utang jatuh tempo, itu juga kebetulan membuat terjadinya kondisi panic selling yang pada pergerakan Bursa di regional Asia," tuturnya.

Evergrande Group atau Evergrande Real Estate Group (sebelumnya Hengda Group) merupakan perusahaan pengembang properti terbesar kedua di China dalam hal penjualan, menjadikannya perusahaan terbesar ke-122 di dunia dalam hal pendapatan, menurut 2021 Fortune Global 500 List.

Perusahaan tersebut berbasis di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, dan menjual apartemen-apartemen utamanya kepada para pembeli berpendapatan menengah dan ke atas.

Evergrande saat ini dikabarkan masih berupaya untuk menempuh jalur perpanjangan tenor pembayaran di sejumlah bank. Perusahaan ini disebut memiliki kewajiban mencapai 305 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp4.361 triliun (dengan kurs Rp14.300 per dolar AS). 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Keuangan
54 menit lalu

IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Hijau, Kembali Cetak Rekor!

Keuangan
1 hari lalu

IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Hijau, Nilai Transaksi Tembus Rp740 Miliar

Keuangan
2 hari lalu

IHSG Hari Ini Dibuka Menguat, Sentuh Rekor Tertinggi 

Keuangan
3 hari lalu

IHSG Hari Ini Ditutup Kembali Menguat ke 8.617, Nilai Transaksi Tembus Rp21,92 Triliun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal