Selain itu, hasil penjualan saham itu juga akan digunakan untuk mengalokasikan investasi pada proyek baru dengan menggunakan dana hasil pengalihan saham yang dapat membantu arus kas perusahaan secara konsolidasi dan sangat membantu dalam mengelola kas secara lebih leluasa untuk mendukung rencana kerja yang telah ditetapkan.
Dilihat melalui RTI, saham PPRO mengalami penurunan sebesar 10,13 persen dalam satu bulan terakhir dan dalam tiga bulan terakhir turun 32,38 persen.
Frekuensi perdagangan saham PPRO per Senin (19/4/2021) mencapai 2.509 kali dengan 95 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp6,91 miliar. Price Earning Ratio (PER) 49,18 dan Market Cap sebesar Rp4,38 triliun.