Meski demikian, Endra menilai anggaran PUPR yang dipangkas itu tidak serta merta meninggalkan program-program pembangunan yang sudah berjalan. Akan tetapi, hanya berbeda instansi yang akan menjalankan program tersebut, misalnya Kementerian Perumahan.
"Ini untuk memastikan bahwa program yang sudah berjalan itu tetap berkesinambungan. Tetapi ada ruang fiskal yang disediakan Pemerintah baru, tentunya untuk program yang disesuaikan dengan Asta Cita pak Prabowo nanti," ucap Endra.
Sementara itu, alokasi anggaran Rp75,63 triliun Kementerian PUPR tahun depan akan difokuskan untuk menjaga ketahanan pangan dengan dukungan pengadaan bendungan dan aliran irigasi lewat program Ditjen Sumber Daya Air, meningkatkan konektivitias dengan membanguna jalan dan jembatan lewat program Ditjen Bina Marga, hingga pembangunan kota-kota melalui program di Ditjen Cipta Karya, serta dukungan pembangunan IKN.
"Kemudian untuk apa saja yang Rp75 triliun itu. Saya kira yang krusial tentunya untuk ketahanan pangan kita. Kemudian di sektor konektivitas, tentunya kita pelihara jalan-jalan kita, kita bangun jalan-jalan baru yang belum selesai," ucap Endra.