"Saya pernah disentil oleh Pak JK 'Lil, itu investasi nikel itu jangan dibesarkan-besarkan karena yang dapat untung banyak kan bukan dalam negeri, luar negeri, nilai tambahnya itu luar negeri'," ucap Bahlil dalam acara BNI Investor Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2024).
Bahlil menjelaskan bahwa izin tambang saat ini mayoritas dimiliki dalam negeri. Namun sayang, industri hilirisasinya 85 persen masih dikuasai oleh investor asing.
"Untuk izin tambang 85 persen sampai 90 persen itu dalam negeri, dimiliki oleh putra-putri terbaik Republik Indonesia dan BUMN. Tetapi untuk industrinya itu saya jujur mengatakan dikuasai 85 persen oleh asing," ucap dia.
Bahlil mengungkapkan satu alasan industri hilirisasi tambang di Indonesia masih didominasi oleh asing karena perbankan luar negeri lebih berminat memberikan kredit investasi dibandingkan perbankan dalam negeri.