Praktisi Nilai Mekanisme FCA Pemantauan Khusus Rawan Manipulasi

Dinar Fitra Maghiszha
ilustrasi skema FCA di BEI (freepik)

JAKARTA, iNews.id - Mekanisme perdagangan full periodic call auction (FCA) atas saham dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) dinilai sejumlah praktisi rawan menimbulkan manipulasi.

Dalam mekanisme FCA, order beli (bid) dan order jual (offer/ask) dikumpulkan terlebih dahulu dalam fase Order Collection hingga terbentuk Order Matching atau fase perjumpaan antara mereka yang beli dan mereka yang jual.

Tak ada lagi kolom bid dan offer dalam order book, melainkan Indikative Equilibrium Price (IEP) dan Indikative Equilibrium Volume (IEV) yang dijumpai dalam setiap sesi. Volume yang masuk dikumpulkan membentuk IEV, lalu terbentuk best bid/offer dalam IEP.

“Kadang-kadang dimanipulasi dengan satu bid yang besar, sehingga IEP-nya naik mentok auto rejection atas (ARA). Nah, sebelum 09:55 (waktu JATS), dicabut, langsung auto rejection bawah (ARB),” kata Pengamat Pasar Modal, Kartika Sutandi di iNews TV, dikutip Minggu (16/5/2024).

Bagi Kartika, hal ini justru menimbulkan volatilitas sekaligus ketidakpastian terhadap harga suatu saham. “In between that second, dari ARA ke ARB itu 10 persen atas, 10 persen bawah, ada 20 persen volatilty dalam satu menit, itu gimana enggak easy to manipulate,” paparnya.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Keuangan
1 jam lalu

IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Hijau, Kembali Cetak Rekor!

Keuangan
1 hari lalu

IHSG Hari Ini Dibuka di Zona Hijau, Nilai Transaksi Tembus Rp740 Miliar

Keuangan
2 hari lalu

IHSG Hari Ini Dibuka Menguat, Sentuh Rekor Tertinggi 

Keuangan
3 hari lalu

IHSG Hari Ini Ditutup Kembali Menguat ke 8.617, Nilai Transaksi Tembus Rp21,92 Triliun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal