Demi terjaganya proyek dari bencana alam, Mirza menjelaskan, PT KCIC akan melakukan normalisasi atau perbaikan dan pembersihan saluran drainase, hingga pembuatan cross drain di area proyek yang telah selesai pengerjaannya.
“Kami juga membuat box control di cekungan, dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran, sampai membuat washing bay dengan menggunakan 1 unit jet washer di setiap pintu keluar masuk proyek,” ujarnya.
Di Bekasi, secara berkala PT KCIC melalui konsorsium kontraktor melakukan pembersihan sungai karena banyak sampah yang menyumbat aliran sungai. Pembersihan dilakukan secara berkala. Mirza menyebut, dalam sekali pengangkutan sampah bisa mencapai 100-150 truk.
Selain itu, PT KCIC juga akan terus melakukan perbaikan terhadap akses warga yang rusak akibat banjir yang terjadi sebelumnya, terutama banjir yang terjadi sebagai dampak dari proyek pembangunan KCJB.
“Segala macam upaya mitigasi untuk pencegahan banjir seperti pemantauan, perbaikan, pembangunan, dan pembersihan saluran air di sekitar lokasi proyek KCJB, akan terus dilakukan selama pengerjaan konstruksi berlangsung,” tuturnya.
Adapun menjelang akhir 2022 yang merupakan target operasional KCJB, PT KCIC bersama konsorsium kontraktor KCJB danpemanufaktur sarana dan prasarana terkait, dengan didampingi oleh KAI sedang merumuskan check list untuk semua sub-sistem yang dibutuhkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, baik itu EMU, railway system maupun operasional.
“Ada juga workshop pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk bagian operasional dan Maintenance dari setiap subsistem,” ucapnya.