Bahkan negara-negara Asia Timur seperti Jepang yang termasuk negara maju dan bersih masih mengandalkan 60 persen energinya dari batu bara. Begitu pula dengan Taiwan dan Korea.
"Kalau kita petakan prospek demand, berarti kita masih punya harapan ke depannya. Tentu negara-negara tersebut pasti akan mengurangi batu bara secara bertahap dalam kelistrikan nasional mereka, tidak bisa dihindari. Tapi sampai kapan batu bara masih digunakan oleh mereka, ini yang harus kita petakan," tuturnya.
Dari sisi produksi, kata Hendra, batu bara di dalam negeri cukup aman untuk menopang peningkatan konsumsi dalam negeri untuk mendukung hilirisasi batu bara.
"Tinggal arah kebijakan yang tepat sehingga pelaku usaha yang akan investasi di hilirisasi batu bara bisa survive," ucapnya.