JAKARTA, iNews.id - Industri batu bara dinilai memasuki senjakala (sunset) seiring transisi menuju energi ramah lingkungan. Meski begitu, prospek pasar batu bara masih cerah dalam beberapa puluh tahun ke depan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menilai prospek pasar ekspor batu bara masih cukup bagus setidaknya dalam 2-3 dekade ke depan. Pasalnya, China dan India masih mengonsumsi batu bara dalam jumlah besar.
"97 persen tujuan ekspor kita ke negara-negara Asia Pasifik di mana 55 persen itu ke India dan China. Dua negara ini merupakan negara yang konsumsi batu baranya besar juga. Sedangkan untuk Eropa dan Amerika sangat sedikit sekali," ujarnya dalam webinar Bimasena Energy Dialogue, Jumat (19/3/2021).
Dia melanjutkan, sekitar 21-22 persen pasar ekspor batu bara adalah negara-negara ASEAN dan negara Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan Taiwan.
Menurut dia, pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang termasuk China sangat intens mengandalkan energi murah. Batu bara masih berperan penting bagi ekonomi China.