"Mereka sudah bisa jalan, nanti kalau tanah ini selesai," ujarnya.
Luhut mengatakan, pemerintah tengah menghitung ulang mengenai pendanaan proyek tersebut supaya bisa lebih layak (feasible). Dengan demikian, ia akan mengadakan pertemuan terapdu untuk membicarakan hal ini secara khusus.
"Tinggal sekarang mengenai financing-nya. Kita lihat strukturnya bagaimana kita buat supaya dia bisa feasible. Jadi lagi hitung khusus mengenai ini dan minggu depan akan bertemu sekali lagi. Tadi karena pertemuan terpadu saya kira semua sudah melihat feature semua dengan baik," kata dia.
Sahala Lumban Gaol, Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut, proses pembebasan lahan membutuhkan waktu karena rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW) nasional baru selesai bulan April 2017.
“Penlok-nya (penetapan lokasi) baru selesai Juli sampai Oktober 2018, untuk DKI sama Jabar. Jadi 53 persen, termasuk tanah-tanahnya BUMN susah selesai," kata Sahala.