JAKARTA, iNews.id - Pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta kembali dibuka sejak pertengahan Juni 2020 seiring penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. Meski dibuka, mal masih merugi.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menyebut, masyarakat mulai berani berkunjung ke mal. Kendati demikian, jumlah pengunjung belum signifikan.
"Saya kira sementara ini penyewa pendapatannya kurang, bahkan cenderung turun, akan kita selidiki, kalau bisa kita (pengelola mal) bantu. Tapi saat ini pusat belanja saat ini masih rugi," ujar Stefanus saat dihubungi, Sabtu (18/7/2020).
Soal perpanjangan PSBB Transisi, Stefanus mengaku hal itu bakal berpengaruh pada pendapatan penyewa di mal. Perpanjangan status tersebut mengindikasikan bahwa wabah Covid-19 belum melandai.
Apalagi, kata dia, bioskop yang rencananya dibuka pada 29 Juli kembali ditunda. Namun, pembukaan mal setidaknya masih memberikan nafas bagi peritel untuk menekan kerugian.