“Kami berharap untuk menjunjung tinggi kepercayaan publik yang diberikan kepada kami untuk selalu mengambil keputusan kegiatan usaha yang memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan,” kata Vincent.
Perseroan memiliki komitmen yang kuat terhadap peningkatan kualitas produk dan keberlanjutan lingkungan (ESG) serta terus berupaya untuk mengembangkan usahanya dan dapat membantu mencukupi kebutuhan pangan nasional serta kebutuhan ekspor. Selain itu, Perseroan terus mengembangkan sistem teknologi dalam budi daya Udang Vannamei untuk menghasilkan angka produksi yang signifikan.
Untuk mendukung ekspansi, UDNG pada tahun ini melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana atau IPO, dan telah resmi memulai masa Penawaran Umum saham perdana (offering) pada 23-27 Oktober 2023. Perseroan menawarkan sebanyak 500.000.000 saham Baru atau setara dengan 28,57 persen dari modal disetor setelah IPO yang ditawarkan pada harga sebesar Rp100 per saham, dengan target dana yang terkumpul sebesar Rp50.000.000.000.
UDNG juga menerbitkan sebanyak 400 juta Waran Seri I dengan rasio setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 4 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp105 per saham.
Dana hasil IPO tersebut sebagian besar rencananya akan digunakan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru melalui perusahaan anak yaitu MBS dalam bentuk penyetoran modal yang kemudian akan digunakan untuk belanja modal guna memenuhi kebutuhan pembangunan tambak baru di daerah Kepulauan Bangka Belitung. Dalam IPO ini, UDNG resmi menunjuk PT MNC Sekuritas dan PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.