Kaharuddin menuturkan, keberadaan kapal perang dan selam itu akan menjadikan PAL Indonesia sebagai industri maritim 4.0 pertama di Asia Tenggara. Di samping itu, sejumlah proyek strategis pesanan Kementerian Pertahanan seperti pembangunan dua Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M, dua Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) serta overhaul KRI Cakra – 401 tengah dikerjakan.
Dia menjelaskan, PT PAL menjadi mitra strategis Kementerian Pertahanan dalam modernisasi alutsista nasional. Dengan program transformasi industri 4.0 yang tengah dijalankan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem alutsista di dalam negeri.
"Ini sebagai bentuk dukungan Kementerian Pertahanan untuk kemajuan industri dalam negeri khususnya PAL Indonesia dalam mengerjakan modernisasi alutsista nasional yang saat ini menjadi program prioritas Kementerian Pertahanan hingga 2024," ucapnya.