PUPR Pantau 13 Waduk Antisipasi Gagal Panen gegara Kemarau Panjang

Iqbal Dwi Purnama
Ilustrasi PUPR Pantau 13 Waduk Antisipasi Gagal Panen gegara Kemarau Panjang

Selain itu, PUPR membuat sumur bor dengan terlebih dahulu melakukan pengkajian potensi sumber air di sekitar, mengingat curah hujannya relatif sedikit sehingga cadangan air tanah terbatas. 

"Pada tahun ini kami membangun 37 sumur bor baru yang tersebar di 19 provinsi. Selain itu juga melakukan rehabilitasi 25 sumur bor eksisting di 11 provinsi," ucap Jarot. 

PUPR juga melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan seluruh sumur eksisting yang ada bagian dari program OPOR (Operasi Pemeliharaan Optimalisasi dan Rehabilitasi), yakni sekitar 8.213 sumur bor dengan kapasitas 72,02 m3/detik.

Jarot menambahkan untuk antisipasi kekeringan lahan pertanian, PUPR secara struktural melakukan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 412.541 hektare. Kemudian juga terdapat pekerjaan operasi dan pemeliharaan (OP) daerah irigasi 3.015.345 hektare dan operasi dan pemeliharaan 923 sungai.

Lahan pertanian yang mengalami dampak kekurangan air pada musim kemarau tahun 2023 umumnya adalah sawah tadah hujan dan sawah yang mengandalkan irigasi teknis dari bendung yang bergantung pada debit air sungai. 

"Jadi ini jangan sampai sudah terjadi kekeringan, kami baru bergerak. Saya sudah meminta tolong kepada kepala-kepala balai untuk peka terhadap daerahnya, terus monitor bendungan dengan melihat data BMKG setiap waktu. Jangan sampai kita menjaga air bendungan tetapi hilirnya kering," kata Jarot. 

Pada tahun 2023, Ditjen SDA Kementerian PUPR juga mengokasikan kegiatan revitalisasi dan pengelolaan 15 danau prioritas, operasi dan pemeliharaan 1.338 embung dan 317 situ, serta operasi dan pemeliharaan air tanah dan air baku sebanyak 1.241 titik dengan rincian 143 titik sumur air tanah, 517 titik air baku, dan 581 titik irigasi air tanah. 

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Substansi Pengendalian OPT Serealia, Gandi Purnama mengtakan adanya El Nino akan mengancam pada menurunnya produktivitas pertanian yang disebabkan dari gagal panen alias puso.

"Sementara kekeringan tahun ini dari 27.000-an hektare lahan, yang puso 469 ha. Nah kalau puso-nya seperti ini maka kurang lebih hanya 2 persen dari luas kekeringan maka ini saya bisa menyimpulkan upaya kita untuk menahan kekeringan gagal panen sudah cukup baik," pungkasnya.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Nasional
30 hari lalu

Cuaca Ekstrem, BPS Peringatkan Potensi Gagal Panen di Akhir 2025

Nasional
2 bulan lalu

Marak Bangunan di Wilayah Sungai hingga Waduk, Nusron Ungkap Penyebabnya

Nasional
4 bulan lalu

Duh! 30 Hektare Sawah Gagal Panen gegara Pipa Sumur Minyak Vale Bocor

Buletin
4 bulan lalu

Viral Anggota DPRD Palembang Baku Hantam dengan ASN PUPR

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal