MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia akan bekerja untuk mengarahkan ekspor energinya ke negara timur di saat Eropa mencoba mengurangi ketergantungan kepada Rusia. Kendati demikian, Eropa tidak akan bisa lepas dari gas Rusia dalam waktu cepat.
Rusia memasok sekitar 40 persen gas alam ke Uni Eropa, dan sanksi Barat yang dijatuhkan karena invasi negara itu ke Ukraina telah memukul ekspor energinya dengan memperumit pembiayaan dan logistik dari kesepakatan yang ada.
Sementara Uni Eropa memperdebatkan apakah akan menjatuhkan sanksi pada gas dan minyak Rusia. Saat negara-negara Uni Eropa mencari pasokan dari tempat lain, Kremlin telah menjalin hubungan lebih dekat dengan China, konsumen energi utama dunia, dan negara-negara Asia lainnya.
"Yang disebut mitra dari negara-negara yang tidak bersahabat mengakui bahwa mereka tidak akan dapat hidup tanpa sumber daya energi Rusia, termasuk tanpa gas alam. Tidak ada pengganti yang rasional (untuk gas Rusia) di Eropa sekarang," kata Putin, dikutip dari Reuters, Jumat (15/4/2022).
Dia menuturkan, Rusia yang menyumbang sekitar sepersepuluh dari produksi minyak global dan sekitar seperlima dari gas akan membutuhkan infrastruktur baru untuk meningkatkan pasokan energi ke Asia. Dia memerintahkan pemerintah untuk mempresentasikan rencana pada 1 Juni mendatang, termasuk memperluas infrastruktur transportasi ke negara-negara Afrika, Amerika Latin, dan Asia Pasifik.