BEIJING, iNews.id - Salah satu raksasa properti China, Country Garden mengumumkan rugi 7,6 miliar dolar AS atau setara Rp116,45 triliun di semester I 2023. Hal ini krisis properti terbaru yang dihadapi oleh negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Mengutip BBC, kinerja tersebut berbalik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana perusahaan meraih laba 265 juta dolar AS. Saham Country Garden Holdings turun lebih dari 5 persen di Bursa Hong Kong pada perdagangan Jumat.
Perusahaan juga menyampaikan telah membentuk satuan tugas khusus yang dipimpin oleh Ketua Country Garden Holdings Yang Huiyan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Sebelumnya pada hari Kamis, lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat perusahaan dengan mengutip 'risiko likuiditas dan refinancing yang tinggi'.
Hal ini terjadi ketika China menghadapi sejumlah tantangan ekonomi yang menimbulkan pertanyaan terkait pemulihan pascapandemi. Awal pekan ini, ekspor negara China turun 14,5 persen, lebih besar dari perkiraan pada Juli dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara, impor turun 12,4 persen.