JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan lampu hijau atas rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk mengakuisisi saham produsen mobil listrik asal Jerman, StreetScooter. Sebaliknya, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, secara terang-terangan menolak rencana tersebut.
Rencana IBC mengakuisisi StreetScooter mendapat sorotan banyak pihak, karena dinilai terlalu mahal. Adapun harga akuisisi StreetScooter mencapai 170 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp2,43 triliun (kurs dolar Rp 14.300).
Menurut Erick Thohir, upaya akuisisi IBC terhadap saham StreetScooter merupakan transaksi yang normal-normal saja. Sebab, upaya tersebut bertujuan memperbaiki hilirisasi atau ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Langkah itu, lanjutnya, akan melengkapi upaya membentuk ekosistem kendaraan listrik, karena Indonesia sudah bekerja sama dengan investor, seperti LG dan CATL, untuk membangun pabrik baterai berbahan dasar nikel terbesar.
"Sekarang gini, kalau kita semua menolak bangun hilirisasi baterai, ya ga usah partneran sama CATL, LG, suruh aja mereka bikin sendiri, ngapain BUMN ikut berpartner. Artinya apa? Waktu kita milih CATL sama LG kita korupsi? rugi loh, rugi loh, itu investasi 1,9 miliar dan 1,5 miliar, akan rugi berapa tahun? Berarti masuk penjara dong, salah. Kalo gitu raw material aja untung, kalo kirim raw material trading, untung, ngapain (bangun hilirisasi industri kendaraan listrik, Red)," kata Erick Thohir, saat ditemui wartawan di kawasan Sarinah, Kamis (9/12/2021).